Usaha dan Energi
Usaha (W) adalah ukuran
transfer energi yang terjadi ketika sebuah benda bergerak pada jarak tertentu
akibat pengaruh gaya eksternal.
Energi (E) adalah kemampuan
untuk melakukan usaha.
A. Usaha
Secara matematis, persamaan usaha
adalah
dengan
Persamaan diatas
digunakan dengan kondisi gaya eksternal searah dan sejajar dengan perpindahan,
ilustrasi pada Gambar 8.1.
Gambar 8.1 Perpindahan suatu
objek dengan gaya sejajar dan searah dengan perpindahan
A.1. Usaha pada Bidang Datar dengan Gaya Eksternal membentuk sudut θ
Bagaimana jika gaya eksternal membentuk sudut terhadap bidang
datar ?
Untuk menghitung gaya, kita perlu
membuatnya sejajar dan searah dengan perpindahan (∆x), caranya mengkalikan gaya F dengan cos θ,
ilustrasi pada Gambar 8.2.
Gambar 8.2 gaya F
yang sejajar dan searah dengan perpindahan adalah F.cosθ
Sehingga dalam mencari usaha yang
dilakukan untuk menarik benda tersebut adalah
A.2. Usaha pada Bidang Miring
Gaya yang biasanya bekerja dan
membuat benda bergerak pada bidang miring yaitu gaya berat. Gaya berat adalah
gaya yang terjadi akibat suatu benda yang memiliki massa ditarik gravitasi bumi
dengan percepatan g, ilustrasi pada Gambar 8.3.
Gambar 8.3 gaya Fb
dibuat sejajar dan searah dengan mengkalikan gaya dengan sinθ
Sehingga dalam mencari
usaha yang dilakukan untuk membuat benda bergerak adalah
A.3. Usaha dengan Berbagai Gaya
Dalam kehidupan nyata, benda yang
bergerak, hampir pasti diakibatkan lebih dari satu gaya. Misalkan saja ketika
kita mengenderai mobil, gaya-gaya yang bekerja sesuai pada Gambar 8.4.
Gambar 8.4 Gaya yang bekerja
ketika mengendarai mobil Formula 1
Usaha termasuk besaran skalar, sehingga untuk menghitung usaha
total adalah dengan menjumlahkan usaha terhadap gaya masing-masing.
Perhatikan contoh soal berikut!
Sebuah balok dengan massa 2 kg yang
terletak pada bidang miring didorong ke atas sejauh 6m dengan gaya dorong
sebesar 20 N. Kemiringan membentuk sudut sebesar 30o. Gaya gesekan yang pada bidang
miring tersebut adalah 2,4 N. Hitunglah usaha total (g = 10 m/s2) ! Ilustrasi pada Gambar 8.5.
Gambar 8.5 Berbagai gaya
yang bekerja ketika mendorong benda di bidang miring
Pertama, kita ilustrasikan
gaya-gaya di atas pada sebuah diagram cartesius dengan bidang miring sebagai
sumbu x, seperti pada Gambar 8.6.
Gambar 8.6 Berbagai gaya
yang digambarkan pada diagram cartesius
Kedua, kita akan membuat gaya-gaya
diatas sejajar dan searah dengan perpindahan (∆x).
Jika sudah dibuat sejajar dan searah, kita bisa langsung menghitung usahanya.
Gaya dorong (FD)
Arah gaya dorong seudah sejajar dan searah dengan perpindahan,
sehingga usahanya
Gaya gesek (FG)
Antara gaya gesek dan perpindahan
membentuk sudut 180°,
sehingga proyeksi gaya gesek terhadap arah perpindahan adalah
dengan usaha sebesar
Gaya normal (N)
Antara gaya normal dan arah
perpindahan membentuk sudut 90°.
sehingga proyeksi gaya normal terhadap arah perpindahan adalah
Maksud dari hasil perhitungan di atas adalah berapapun besar gaya
normal, tidak akan berpengaruh terhadap gerak dan perpindahan benda tersebut.
Gaya berat (FB)
Antara gaya normal dan arah
perpindahan membentuk sudut 90°+ θ = 120°. sehingga
proyeksi gaya berat terhadap arah perpindahan adalah
dengan usaha sebesar
Setelah usaha tiap gaya diketahui, maka kita bisa menghitung
total usahanya
B. Energi
Menurut hukum konservasi energi, energi tidak dapat
diciptakan dan dihancurkan. Namun, energi dapat berubah ke bentuk lain.
Energi termasuk besaran skalar dengan satuan Joule
(SI). Semua bentuk energi dibagi menjadi dua bentuk utama, yaitu energi
potensial dan energi kinetik. Bentuk spesifik energi yang umum antara lain
energi mekanik, energi kimia, energi kalor, energi listrik, energi nuklir, dan
masih banyak lagi.
Dalam bab ini kita akan membahas tentang energi
mekanik pada mekanika klasik yang dibagi menjadi dua, yaitu energi potensial
dan energi kinetik.
B.1. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang
tersimpan pada suatu benda yang memungkinkan benda untuk bergerak akibat gaya reaksi
dari benda. Adanya gaya reaksi, terjadi karena adanya gaya aksi. Gaya aksi dan
reaksi akan selalu ada secara bersamaan dengan besar yang sama, tetapi dengan
arah yang berbeda. Yang termasuk gaya reaksi adalah gaya gravitasi dan gaya
pegas. Ilustrasi pada Gambar 8.7.
Gambar 8.7 Dua gaya reaksi,
gaya gravitasi dan gaya pegas
Jika persamaan gaya gravitasi
adalah
Dengan usaha untuk mengangkat benda tersebut sebesar
Sedangkan untuk pegas, menurut
hukum Hooke persamaan gaya pegas adalah
dengan
k : Konstanta pegas / tingkat kekakuan
(N/m)
x : simpangan / perubahan panjang
pegas (m)
Gaya pegas merupakan sebuah gaya
pemulih yang berlawanan dengan arah perpindahan benda, sehingga besar gaya
bertanda minus.
Dalam mencari persamaan usaha oleh gaya pegas menggunakan persamaan berikut (ilustrasi pada Gambar 8.8)
Sumber : www.khanacademy.org
Gambar 8.8 Grafik gaya pegas
(Fs) dengan simpangan (x), k berperan sebagai
gradien
Simpangan sebagai alas dan gaya
pegas sebagai tinggi, kita menggunakan rumus luas segitiga, luasnya adalah
Walaupun gaya pegas merupakan gaya
pemulih yang bernilai negatif, usaha oleh pegas tidak boleh negatif. Meskipun
pegas meregang ataupun merapat, usahanya selalu bernilai positif.
Kedua gaya, gaya gravitasi dan gaya
pegas termasuk gaya konservatif. Sebuah sifat yang dimiliki oleh suatu gaya,
yang mana usahanya hanya ditentukan oleh
posisi awal dan akhir dari objek, tidak melihat lintasan perpindahannya. Ilustrasi
pada Gambar 8.9.
Sumber : www.hyperphysics.phy-astr.gsu.edu
Gambar 8.9 Sebuah benda
berpindah dari titik A ke titik B dengan lintasan yang berbeda
Usaha yang dilakukan oleh suatu
gaya konservatif dengan perpindahan yang sama akan selalu memiliki besar yang
sama, meskipun lintasannya berbeda.
B.2. Jenis-jenis Energi Potensial
Energi potensial akibat gravitasi
ada 2 macam, yaitu energi potensial gravitasi konstan dan energi potensial
gravitasi menggunakan hukum gravitasi Newton.
1. Energi
potensial gravitasi bumi
dengan
EP : Energi Potensial (J)
m : massa (kg)
g : percepatan gravitasi bumi ≈ 9,8 - 10 m/s2
h : ketinggian (m)
2. Energi
potensial gravitasi Newton
dengan
EP : Energi Potensial (J)
M : massa planet(kg)
m : massa benda (kg)
G : 6,672×10-11 N m2/kg2
r : jarak kedua pusat benda (m)
Penggunaan rumus
ini untuk benda melayang dan terikat oleh suatu gravitasi suatu planet. Energi
potensial benda bernilai negatif karena dalam kondisi terikat dan selalu
berusaha untuk melawan gravitasi planet. Jika energi potensial gravitasi planet
bernilai positif, maka energi potensial gravitasi untuk suatu benda yang
melawan gravitasi bernilai negatif.
3. Energi
potensial pegas
dengan
EPpegas : Energi potensial pegas (J)
k : Konstanta pegas / tingkat
kekakuan (N/m)
x : simpangan / perubahan panjang
pegas (m)
Usaha untuk melakukan perubahan energi potensial menggunakan
persamaan berikut
dengan
Wluar : Usaha
total dengan gaya luar (J)
EPakhir : Energi potensial akhir (J)
EPawal : Energi potensial awal (J)
B.3. Energi Kinetik
Suatu energi yang terdapat pada benda bergerak disebut energi
kinetik.
Persamaan energi kinetik adalah
dengan
EK : Energi kinetik (J)
m : massa benda (m)
v : kecepatan (m/s)
Usaha untuk melakukan perubahan energi kinetik menggunakan
persamaan berikut
dengan
Wluar : Usaha
total dengan gaya resultan (J)
EKakhir : Energi kinetik akhir (J)
EKawal : Energi kinetik awal (J)
C. Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Hukum ini menyatakan bahwa jumlah
energi dari sebuah sistem tertutup itu tidak berubah, meskipun berbeda posisi.
Sistem tertutup artinya gaya yang bekerja hanya gaya konservatif saja, tidak
termasuk gaya luar dan gaya non konservatif.
Persamaan hukum kekekalan energi
mekanik adalah
Comments
Post a Comment