Besaran dan Satuan
A. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang
paling dasar, independen, dan tidak dapat dijabarkan lagi ke besaran lain.
Terdapat 7 besaran pokok yang digunakan dalam satuan Sistem Internasional yang
terlihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Sistem Internasional Besaran Pokok
Tujuh satuan besaran pokok diatas memiliki definisi masing-masing dan empat diantaranya kilogram, ampere, kelvin, dan mole diperbarui oleh International Bureau of Weights and Measures (sebuah organisasi internasional yang melakukan penelitian dan pengawasan ilmu dan standar pengukuran) pada saat ulang tahun ke-144 Treaty of the Metre (Pakta Meter), 20 Mei 2019.
Berikut definisi dari masing-masing satuan besaran pokok dalam sistem internasional :
1 sekon didefinisikan waktu yang dibutuhkan atom Cesium-133 untuk berosilasi sebanyak 9.192.631.770 kali. Pada 1955, Louis Essen menggunakan atom Cesium untuk pembuatan jam atom pertama sebagai standar waktu, Dari masa ke masa jam atom mengalami berbagai peningkatan dengan tingkat akurasi yang makin tinggi. Jam atom NIST-F2 dianggap terbaik saat ini dan diklaim tidak akan mengalami pertambahan dan pengurangan waktu satu sekon dalam 300 juta tahun.
1 meter adalah panjang yang dilewati oleh cahaya dalam ruang hampa udara selama 1/299.792.458 sekon. Para fisikawan di NIST (National Institute of Standards and Technology) yang dipimpin oleh Ken Evenson, Jan Hall, dan Don Jennings melakukan serangkaian percobaan untuk mengukur kecepatan cahaya menggunakan cahaya laser yang diinteraksikan dengan gas metana sehingga dapat menghasilkan frekuensi yang sangat stabil. Percobaan menghasilkan kecepatan cahaya sebesar 299.792.456,2 ± 1.1 m/s. Pada General Conference on Weights and Measures (konferensi umum untuk ukuran dan timbangan) tahun 1983, para ilmuwan bersepakat untuk menetapkan nilai konstanta untuk kecepatan cahaya sebesar 299.792.458 m/s dengan simbol c.
Gambar 1.2 Percobaan yang dilakukan Ken Evenson dan timnya di NIST (National Institute of Standards and Technology), Colorado, Amerika Serikat untuk mengukur kecepatan cahaya. (Sumber : nist.gov) |
- 1 kilogram didefinisikan menggunakan nilai konstanta Planck (h) sebesar 6,62607015 × 10-34 J s atau kg m2 s-1 dimana meter dan sekon didefinisikan dalam nilai konstanta cahaya (c) dan frekuensi atom cesium-133 (∆vCs). Definisi baru dibuat karena standar kilogram sebelumnya yang menggunakan massa silinder logam dari 90 % platina dan 10 % iridium sudah tidak relevan karena telah mengalami perubahan akibat reaksi sebesar 50 μg. Para ilmuwan sepakat menggunakan konstanta karena tidak akan mengalami perubahan selamanya. Dalam menetapkan nilai konstanta Planck, para ilmuwan menggunakan alat bernama Kibble Balance, alat yang dianggap paling akurat dalam mengukur massa menggunakan arus dan tegangan listrik sebagai penyeimbang gaya.
- 1 ampere adalah kuat arus listrik yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan listrik 1 coulomb dalam 1 sekon. 1 coulomb mengandung 6,2415090744 × 1018 proton atau muatan 1 proton sama dengan 1,602176634 × 10−19 C. Nilai muatan 1,602176634 × 10−19 C tersebut dijadikan konstanta muatan dasar dengan simbol (e).
Gambar 1.4 NIST-4
Kibble Balance, mesin timbangan dengan tingkat keakuratan yang tinggi. |
- 1 kelvin sama dengan perubahan dalam temperatur termodinamika sehingga menyebabkan perubahan energi termal sebesar 1,380649×10−23 J. Perubahan energi termal didapatkan dengan mengalikan 1 kelvin dengan konstanta Boltzmann (k).
- 1 mol mengandung 6.02214076 × 1023 partikel, seperti atom, molekul, ion atau elektron. Nilai tersebut tersebut didapatkan dari nilai tetapan bilangan Avogrado (NA) 6.02214076 × 1023 / mol.
- 1 candela setara dengan sumber cahaya monokrom yang memancarkan radiasi pada frekuensi 540 × 1012 Hz dengan intensitas radiasi sebesar 1/683 Watt per steradian.
B. Besaran Turunan
![]() |
Gambar 1.5 Korelasi besaran pokok dan turunan. |
C. Dimensi
Tabel 1.2 Besaran Turunan Umum dengan Dimensi dan Satuannya
Comments
Post a Comment