Eksponen dan Logaritma
A. Eksponen
Eksponen atau pangkat adalah
operasi matematika yang menentukan seberapa banyak menggunakan bilangan dasar
dalam perkaliannya sendiri.
Pernyataan eksponen dalam persamaan adalah sebagai
berikut:
Dalam hal ini, 2 (sebagai bilangan dasar) muncul sebanyak 3
kali (n faktor) dalam perkaliannya sendiri yang menghasilkan nilai 8.
A.1. Aturan Eksponen
Aturan penggunaan eksponen dalam matematika tertuang pada tabel
1.1.
B. Eksponen Pecahan (Bentuk Akar)
Akar dalam matematika dapat
dijadikan dalam bentuk pangkat pecahan.
dengan,
n sebagai
bilangan pangkat dalam akar.
B.1. Aturan Bentuk Akar
Aturan penggunaan akar dalam matematika tertuang pada tabel
1.2.
B.2. Merasionalkan Bentuk Akar
Syarat dari bilangan rasional adalah
sistem bilangan yang merupakan himpunan dari semua bilangan yang dapat
dinyatakan dalam bentuk pecahan a/b dengan a, b bilangan bulat dan b ≠ 0. Sehingga jika ada bentuk pecahan
yang memiliki bentuk akar dalam penyebutnya, maka kita perlu rubah pecahan tersebut
ke bentuk lain (bentuk akar dalam pembilang tidak jadi masalah karena kita
dapat memfaktorkan dan mengeluarkannya langsung dari pecahan) sesuai aturan pada tabel 1.3.
C. Logaritma
Sama halnya seperti eksponensial, logaritma menyatakan seberapa banyak suatu bilangan dasar digunakan dalam perkaliannya sendiri dan mencapai besaran nilai tertentu. Namun, logaritma memberikan perspektif lain dari eksponensial atau perpangkatan (disebut juga sebagai inversi atau kebalikan dari eksponensial).
atau dalam operasi eksponensial,
Sebagai contoh, ada berapa angka 2
yang dibutuhkan dalam operasi perkaliannya sendiri untuk menghasilkan nilai 8 ?
Jawabannya adalah 2 × 2 × 2 = 8, sehingga kita memerlukan
angka 2 sebanyak 3 kali dalam perkalian untuk menghasilkan nilai 8. Dalam
perspektif logaritma maka hasil logaritma 8 dengan bilangan dasar 2 adalah 3.
atau dalam operasi eksponensial,
Dalam sains, terdapat banyak
besaran yang umumnya diekspresikan dengan logaritma, yang lebih dikenal dengan
nama skala logaritmik (lihat tabel 1.4).
Kita ambil contoh intensitas suara:
Setiap kenaikan intensitas suara dari speaker sebesar 10 desibel (dB),
maka perlu pasokan daya 10 kali lipat. Jika kenaikan sebesar 20 dB maka perlu
pasokan daya 10 x 10 = 100 kali lipat dan begitu seterusnya.
Comments
Post a Comment